Rabu, 19 Desember 2012

SEL SURYA

PENGERTIAN SEL SURYA
Sel surya berbasis silikon. Teknologi ini cukup mahal, sehingga sulit untuk diaplikasikan dalam teknologi sel surya berkembang dari tahun ke tahun. Teknologi pertama yang berkembang adalah skala industri. Sel surya pada dasarnya adalah suatu elemen aktif yang mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik. Indonesia sendiri merupakan negara yang dilewati oleh garis khatulistiwa dan menerima panas matahari yang lebih banyak daripada negara lain, sehingga mempunyai potensial yang sangat besar untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya. Berbagai instalasi sel surya telah banyak dipakai walaupun hanya pada beberapa golongan masyarakat mampu. Teknologi ini termasuk teknologi ramah lingkungan.
Gambar fisik sell



KOMPONEN SEL SURYA
Bahan sel surya sendiri terdiri dari mika pelindung dan material adhesive transparan yang melindungi bahan sel surya dari keadaan lingkungan, material anti-refleksi untuk menyerap lebih banyak cahaya  dan mengurangi  jumlah cahaya yang dipantulkan. Sel surya merupakan suatu pn junction dari silikon kristal tunggal. Dengan menggunakan photo-electric effect dari bahan semikonduktor, sel surya dapat langsung mengkonversi sinar matahari menjadi listrik searah (dc).
Gambar komponen pembangun sel surya
                                                                                                                                                                                       material adhesive                                    mika pelindung       


CARA KERJA SEL SURYA 
Bila sel surya itu dikenakan pada sinar matahari, maka timbul yang dinamakan elektron dan hole. Elektron-elektron dan hole-hole yang timbul di sekitar pn junction bergerak berturut-turut ke arah lapisan n dan ke arah lapisan p. Sehingga pada saat elektron-elektron dan hole-hole itu melintasi pn junction, timbul beda potensial pada kedua ujung sel surya. Jika pada kedua ujung sel surya diberi beban maka  timbul arus listrik yang mengalir melalui beban.Bahan dan cara kerja yang aman terhadap lingkungan menjadikan sel surya sebagai salah satu hasil teknologi pembangkit listrik yang efisien bagi sumber energi alternatif masyarakat di masa depan.
Gambar cara kerja
 cara kerja sederhana sel surya

APLIKASI SEL SURYA
Sebelum mendisain sistem energi alternatif yang memanfaatkan sel surya, sebaiknya anda mempertimbangkan

Gambar aplikasi sel surya
           aplikasi sederhana penggunaan sel surya

Gambar di atas memperlihatkan sistem energi listrik alternatif yang memanfaatkan sinar matahari. Pertimbangan-pertimbangan di atas di gunakan untuk mengetahui spesifikasi komponen yang akan di pasang pada sistem tersebut, sebab salah memilih komponen bisa menyebabkan sistem ini tidak bekerja dengan baik ( mudah rusak/tidak maksimal).

CONTOH PIRANTI YANG MENGGUNAKAN SEL SURYA
            Semua hal yang dijelaskan diatas merupakan sumber daya alam gratis dan tak akan pernah habis selagi matahari masih memancarkan sinarnya. Maka dari itu sel surya termasuk teknologi ramah lingkungan yang menjadi prioritas utama untuk menyongsong masa depan yang lebih baik.

Selasa, 18 Desember 2012

Berita Terbaik

Suatu ketika Roberto De Vincenzo, seorang pemain golf Argentina yang
terkenal itu memenangkan sebuah turnamen golf profesional yang
berhadiah uang dalam jumlah besar.  Setelah menerima hadiahnya dan
penuh senyum di depan kamera para wartawan ia bergegas berjalan
menuju club house dan bersiap-siap untuk pulang.

Saat berjalan menuju mobilnya, ia dihampiri oleh seorang wanita dan
wanita itu memberikan salam ucapan selamat kepadanya atas kemenangan
yang ia raih seraya mengatakan kepadanya bahwa bayinya tengah
mengalami sakit keras dan kondisinya sekarat, "Saya tak tahu harus
bagaimana, karena sama sekali tak punya biaya untuk berobat ke
dokter" kata wanita itu dengan wajah memelas.

Vincenzo sangat tersentuh melihat wanita malang itu dan segera
mengeluarkan check dan pena untuk menuliskan selembar check dengan
nilai yang tidak sedikit untuk diberikan kepada wanita itu.  "Segera
bawa anakmu berobat ke rumah sakit, kalau perlu opname dan pastikan
dia benar-benar sembuh" kata Vincenzo dengan penuh simpatik.  Wanita
itu memegang erat tangan Vincenzo dan beberapa kali membungkuk penuh
rasa terimakasih sebelum pergi meninggalkan pegolf yang murah hati
itu.

Minggu berikutnya dalam suatu acara makan siang di sebuah country
club, rekan Vincenso yang juga seorang pejabat asosiasi golf
professional mendatangi mejanya dan duduk bersamanya, kemudian
bertanya  "Vincenzo, minggu lalu anda memberikan check kepada
seorang wanita?"
Vincenzo mengangguk sambil meneguk juice apelnya.

"Seorang tukang parkir yang melihat anda memberikan check kepada
wanita itu mengatakan pada saya bahwa wanita itu telah menipumu
kawan, anaknya tidak sedang sakit apalagi sekarat" kata orang itu
menjelaskan.
Kali ini Vincenzo tediam sejenak dan bertanya serius "Sungguh? Tidak
ada anak yang sekarat?"
"Benar" tegasnya.
"Syukurlah kalau begitu, saya rasa itu adalah berita terbaik yang
saya dengar dalam minggu ini" jawab Vincenzo

www.groups.yahoo.com/group/bijaksana

Spektrum SMK






KEPUTUSAN
DIREKTUR JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
NOMOR: 251/C/KEP/MN/2008

TENTANG

SPEKTRUM KEAHLIAN PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL
MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH


Menimbang                :   a.    bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi penentuan jurusan atau program studi keahlian pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mengacu kepada spektrum keahlian pendidikan menengah kejuruan yang diatur oleh direktorat teknis;

b.      bahwa spektrum keahlian pendidikan menengah kejuruan yang sekarang berlaku dinilai sudah tidak sesuai dengan tuntutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kebutuhan dunia kerja;

c.      bahwa berdasarkan pertimbangan butir a dan b di atas, dipandang perlu menetapkan spektrum keahlian pendidikan menengah kejuruan baru yang diatur dengan Keputusan Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.


Mengingat                  :    1.    Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2.      Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

3.      Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota;

4.      Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 118/M/2005 tentang Pengangkatan Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah;

5.      Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 14 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah;

6.      Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 60/U/2002 tentang Pedoman Pendirian Sekolah;

7.      Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 25 Tahun 2006 tentang Rincian Tugas Unit Kerja di Lingkungan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan dasar dan Menengah;

8.      Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi;

9.      Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan;

10.   Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan;

11.   Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan;

12.   Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses;

Mengingat pula                1.  Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah yang diterbitkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
                                          
                                           2.  Hasil koordinasi dengan pemangku kepentingan dan institusi terkait untuk bidang studi keahlian.



MEMUTUSKAN

Menetapkan               :    KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH TENTANG SPEKTRUM KEAHLIAN PENDIDIKAN MENENGAH KEJRUUAN
PERTAMA                 :    Menetapkan spektrum keahlian pendidikan menengah kejuruan yang memuat bidang studi keahlian, program studi keahlian, kompetensi keahlian dan deskripsi setiap kompetensi keahlian sebagaimana terlampir dalam keputusan ini.
KEDUA                       :    Spektrum sebagaimana dimaksud merupakan acuan dalam pembukaan dan penyelenggaraan bidang studi/program studi/kompetensi keahlian pada SMK.
KETIGA                      :    Pada setiap kompetensi keahlian yang diperlukan, SMK dapat mengkhususkan kompetensi berdasarkan komoditas tertentu sesuai dengan tuntutan kebutuhan dunia kerja terkait (konsentrasi keahlian) dengan tidak mengabaikan kemampuan dasar kompetensi keahlian.
KEEMPAT                 :    Pembukaan bidang studi/program studi/kompetensi keahlian pada SMK baru mengacu pada ketentuan yang mengatur tentang pendirian SMK.
KELIMA                      :    Penambahan/perubahan bidang studi/program studi/kompetensi keahlian pada SMK diatur sebagai berikut:
a.   penambahan dan/atau perubahan bidang studi/program studi/ kompetensi keahlian pada SMK sesuai dengan spektrum keahlian pendidikan menengah kejuruan dapat dilakukan setelah memenuhi persyaratan pendirian SMK sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;
b.   penambahan dan/atau perubahan kompetensi keahlian sesuai dengan spektrum keahlian pendidikan menengah kejuruan dalam lingkup satu program studi keahlian ditetapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan sesuai dengan kewenangannya;
c.   setiap usul penambahan/perubahan bidang studi/program studi/ kompetensi keahlian sebagaimana dimaksud pada butir a dan b disertai proposal dan alasan tertulis;
d.   pembukaan program studi keahlian kesehatan, kehutanan, dan penyuluhan pertanian dapat dilakukan setelah dikoordinasikan dengan Direktorat Pembinaan SMK.
KEENAM                    :   Dengan ditetapkannya keputusan ini maka surat edaran Direktur Jenderal Dikdasmen Nomor 5111/C.C4/MN/1999 tentang Kurikulum SMK dinyatakan tidak berlaku.
KETUJUH                  :    Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan diatur dalam ketentuan tersendiri.
KEDELAPAN             :    Apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perubahan/perbaikan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 22 Agustus 2008
Direktur Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah,

TTD

Prof. Suyanto, Ph. D.
                                                                                          NIP 130606377

Laporan Dapur Kubah



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
            Pembuatan baja dalam dapur listrik merupakan cara yang paling baik dan menguntungkan dibandiangkan dengan cara-cara lainnya. Prinsip kerja dapur listrik: Energi listrik diubah dengan bermacam-macam cara menjadi energi panas untuk memanaskan dan mencairkan logam.
            Bahan yang diolah adalah besi mentah (pig iron) dan besi rongsokan/ besi bekas yang dicampur potongan baja untuk membantu mengontrol kandungan karbon akhir. Sejumlah kecil batu kapur dicampurkan ke dalam muatan untuk membantu pembentukan terak dan beberapa tambahan yang diperlukan untuk mengatur analisa dari besi biasanya dicampurkan ke dalam cawan saat dikeluarkan dari ruang peleburan/ pencairan besi dan baja tersebut.
1.2  Rumusan Masalah
1.    Gambar konstruksi dapur listrik serta fungsi komponennya.
2.    Prinsip kerja dapur listrik.
3.    Jenis dapur listrik.
4.    Keuntungan (advantage) dapur listrik.
1.3  Tujuan
1.    Mengetahui gambar konstruksi dapur listrik serta fungsi komponennya.
2.    Mengetahui prinsip kerja dapur listrik.
3.    Mengetahui jenis dapur listrik.
4.    Mengetahui keuntungan (advantage) dapur listrik.


BAB II
ISI
2.1 Gambar konstruksi dapur listrik.
            Dapur listrik adalah tempat peleburan/pembuatan besi dan baja. Dewasa ini penggunaan dapur listrik dalam pembuatan besi dan baja mendominasi pabrikan-pabrikan besi dan baja karena konstruksinya yang sangat efisien (tidak membutuhkan tempat yang sangat luas) dan memudahkan pengguna dalam pembuatan besi dan baja (karena suhu/panas untuk peleburan maupun pencairan yang bisa diatur sesuai keinginan pengguna).
            Bahan yang diolah adalah besi mentah (pig iron) dan besi rongsokan/ besi bekas yang dicampur potongan baja untuk membantu mengontrol kandungan karbon akhir. Sejumlah kecil batu kapur dicampurkan ke dalam muatan untuk membantu pembentukan terak dan beberapa tambahan yang diperlukan untuk mengatur analisa dari besi biasanya dicampurkan ke dalam cawan saat dikeluarkan dari ruang peleburan/ pencairan besi dan baja tersebut.
           



            Konstruksi dari kupola yang umum, dijelaskan pada gambar Kupola dibuat dari silinder baja yang tegak, dilapisi oleh bata tahan api. Bahan baku logam dan kokas diisikan dari pintu pengisi. Udara ditiupkan ke dalam melalui tuyer, kokas terbakar dan bahan logam mencair.Logam cair dan terak dikeluarkan melalui lubang-lubang keluar pada dasar kupola.Jadi dalam kupola, logam dipanaskan langsung oleh panas pembakaran dari kokas dan mencair, oleh karena itu mempunyai efisiensi yang tinggi.
2.2 Cara Kerja Dapur
            Permulaan dari tiupan: Setelah bahan-bahan dimuatkan sampai mencapai bagian bawah pintu pengisian, logam dipanaskan mula selama 15 sampai 20 menit tanpa tiupan. Pemanasan mula yang terlalu lama menyebabkan turunnya tinggi alas kokas, karena alas kokas terus terbakar.Setelah pemanasan mula, tiupan udara dimulai.Tetesan besi dapat dilihat melalui lubang pengintip tiga atau empat menit setelah tiupan dimulai.Biasanya pembukaan pertama dari lubang cerat dilakukan 20 menit setelah tiupan dimulai.
Logam cair yang pertama mempunyai temperatur rendah dan mempunyai perubahan komposisi yang besar. Karena itu ia tidak dipakai untuk coran Untuk mendapat logam cair yang bertemperatur tinggi sejak permulaan, perlu dipergunakan alas kokas yang tinggi, tiupan udara yang berlebih atau ditambahkan 1 sampai 2 % kalsium karbid pada muatan kokas yang pertama.
Pencairan dan pengeluaran: Dalam proses-proses pengeluaran terak dari depan dan, dari muka, pengeluaran besi dilakukan secara kontinyu tanpa henti. Terak dari dalam kupola mengalir keluar bersama-sama logam cair tetapi sudah terpisah. Dalam proses pengeluaran terak secara terputus-putus, lubang cerat dibuka setelah waktu tertentu, yaitu apabila jumlah tertentu dari besi cair dan terak telah terkumpul dalam tanur.
Kokas, batu gamping dan logam harus dimasukkan pada waktu-waktu tertentu untuk mengisi kupola sampai bagian bawah dari pintu pengisian. Selama proses pen¬cairan perlu dilakukan pengecekan pada laju pencairan, temperatur besi cair, tekanan angin dan lain-lainnya. Jadi, keadaan tanur, yaitu temperatur, tekanan, tinggi alas kokas dan sebagainya harus diusahakan stabil. Walaupun kupola beroperasi pada angka perbandingan yang cocok antara besi dan kokas, namun dalam pemakaian yang lama akan terjadi penurunan tinggi alas kokas disebabkan erosi pada lapisan dalam tanur di daerah cair. Oleh karena itu agar tinggi alas kokas tetap, maka perlu diisikan kokas tambahan kira-kira satu muatan untuk tiap-tiap satu jam atau satu setengah jam.
Akhir dari waktu operasi: Menjelang akhir operasi, tekanan udara turun disebabkan penurunan tinggi alas kokas. Oleh karena itu katup udara perlu diturunkan, agar volume angin tetap. Kalau operasi dilanjutkan sampai logam dalam tanur semuanya mencair, hal ini dapat menyebabkan: melekatnya besi pada lapisan dalam tanur karena percikan besi cair, erosi dari bata tahan api, oksidasi dari besi dan lain sebagainya. Oleh karena itu tiupan udara dihentikan sementara dua atau tiga muatan masih berada di alas alas kokas.
Serempak dengan penghentian tiupan udara; lubang intip tuyer dibuka, besi dari terak dikeluarkan dari lubang cerat dan lubang terak.Kemudian pintu dasar kupola dibuka dan isinya dijatuhkan/dikeluarkan di atas landasan pasir yang sudah ditaburkan di bawah kupola.
Apabila isi yang tersisa tidak jatuh/keluar dengan sendirinya, maka proses ini harus dibantu dengan cara menusuk lapisan pasir dasar dengan mempergunakan batang baja. Kesukaran ini biasanya disebabkan karena tanah lempung yang berlebihan pada pasir dasar, oleh karena itu perlu pengaturan komposisi dari pasir dasar tersebut.
2.3 Bahan Baku dan Tambahan
Bahan baku:
a.       Besi kasar (20 % - 30 %)
b.      Skrap baja (30 % - 40 %)
c.       Kokas
d.      Besi kasar kelabu (Kishy Pig Iron) :Nama besi kasar ini didapat berdasarkan warna bidang patahnya, yang berwarna kelabu muda sampai tua hampir hitam. Besi kasar kelabu lebih halus dan lebih liat dibandingkan dengan besi kasar putih. Titik cairnya ± 1.300 oC dan massa jenisnya 7 – 7,2 kg/dm3.
Bahan tambahan:
a.       10 SAMPAI 20 % UNTUK SI
b.      15 SAMPAI 30 % UNTUK MN
c.       BATU KAPUR
2.4 Macam Hasil Produk
a.       Besi Cor Kelabu
b.      Besi Cor Nodular

2.5 Penggunaan Produk dalam Dunia Teknik