Selasa, 29 Januari 2013

Makanan Anti jerawat

Meski tidak ada makanan super untuk mencegah timbulnya jerawat, namun menurut penelitian di bidang diet dan kulit, terungkap pola makan yang kaya buah dan sayuran sangat baik untuk kulit. Makanan sehat ini akan mengurangi inflamasi dan komedo.
Berikut adalah beberapa jenis makanan yang dianjurkan:
1. Vitamin A
Vitamin A membantu mengatur siklus regenerasi kulit sehingga tidak ada lagi protein dan minyak penyebab jerawat yang tersumbat. "Vitamin A adalah kandungan utama obat-obatan jerawat," kata Marmur. Sumber terbaik vitamin A adalah minyak ikan, salmon, wortel, bayam, dan brokoli. Meski begitu jangan berlebihan mengonsumsi vitamin A karena bisa bersifat toksik.
2. Zinc
Penelitian menunjukkan orang yang berjerawat pada umumnya memiliki kadar zinc (seng) yang rendah. Zinc diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang tidak nyaman untuk pertumbuhan P.acnes. Selain itu mineral ini berguna untuk meredakan kulit yang iritasi. Zinck ditemukan pada almonds, kacang-kacangan, atau daging.
3. Vitamin E dan C
Antioksidan dalam vitamin E dan C memiliki efek menenangkan pada kulit. Vitamin C bisa ditemukan pada jeruk, pepaya, tomat, atau kiwi. Sementara vitamin E didapat dari kacang, minyak zaitun, brokoli, alpukat, dan sayuran hijau.
4. Selenium
Mineral selenium mengandung antioksidan yang melindungi kulit dari kerusakan radikal bebas.
Penelitian juga menyebutkan, bersama vitamin E selenium akan mempercepat penyembuhan jerawat. Sumber selenium antara lain daging salmon, tuna, kacang, telur, dan beras merah.
5. Omega 3
Asam lemak omega-3 mencegah molekul yang bisa menyebabkan inflamasi yang memicu gangguan kulit. Sumber omega-3 terbaik adalah ikan laut dalam, minyak flaxseed, dan kacang-kacangan.
6. Air
Air akan membantu menghidrasi tubuh dan melembabkan kulit. Konsumsi air yang cukup juga menghilangkan toksin yang memicu masalah kulit.
Baca Juga :

Hentikan menyentuh jerawat dengan tangan

Secara tak sadar, kita pasti sering menyentuhkan tangan pada wajah, entah itu untuk mengelus-elus dagu, menyentuh pipi, menggaruk hidung, menyandarkan pipi ke telapak tangan, atau sekadar mengenyahkan rambut yang menutupi muka. Sadarkah Anda bahwa kemungkinan besar itulah yang membuat wajah Anda berjerawat?


Telapak tangan = sumber bakteri
Nyaris semua aktivitas kita sehari-hari dilakukan dengan tangan. Maka tak heran jika sebagian besar bakteri dan kuman yang kita temui setiap hari menempel di tangan kita.

Jerawat terbentuk saat pori-pori tersumbat oleh sel kulit mati, minyak, atau kosmetik, kemudian bercampur dengan bakteri. Bayangkan apa yang terjadi saat kulit wajah kita sudah ditutupi oleh minyak dan debu setelah seharian beraktivitas, lalu tangan kita yang penuh kuman menyentuh-nyentuh kulit. Tak heran jika jerawat di wajah tak kunjung berkurang.

Masalahnya, biasanya aktivitas menyentuh wajah ini dilakukan secara tidak sadar. Atau jika dilakukan secara sadar, sulit sekali rasanya untuk menahan diri. Bagaimana caranya menghentikan kebiasaan buruk ini?

1. Pastikan tangan selalu bersih
Tak salah jika sejak dulu ibunda selalu mengingatkan untuk mencuci tangan dengan sabun. Tak perlu sering-sering, karena akan membuang bakteri baik dan membuat kulit tangan jadi kasar, namun setidaknya selalu cuci tangan setiap habis melakukan aktivitas yang mentransfer banyak kuman.

Ingat, setelah tangan dicuci, bukan berarti kita bebas menyentuh wajah. Ini hanya untuk jaga-jaga, setidaknya jika kita tak sengaja menyentuh wajah, tangan sedang dalam keadaan "tak kotor-kotor amat".

Yang terpenting, pastikan tangan Anda dalam keadaan bersih saat tiba waktunya mengoleskan pelembab, sunscreen, krim malam, masker, atau obat jerawat.

2. Jangan memainkan rambut
Rambut mengandung minyak yang jika menyentuh wajah (baik langsung maupun melalui perantara tangan) bisa menambah penumpukan minyak di kulit muka dan menyebabkan jerawat.

3. Gunakan punggung tangan
Jika Anda benar-benar harus menyentuh wajah, misalnya untuk mengenyahkan benda asing, gunakan punggung tangan dan bukan telapak tangan. Punggung tangan tidak bebas kuman, tapi jumlahnya tak sebanyak kuman di telapak tangan.

4. Sibukkan tangan Anda
Biasanya kebiasaan menyentuh-nyentuh jerawat dan mengelus-elus kulit wajah dilakukan saat sedang iseng. Untuk mengalihkannya, beri kebiasaan lain bagi tangan Anda, misalnya memainkan jemari tangan. Memasukkan tangan ke dalam saku, memegang sebuah benda dengan dua tangan, dan melipat tangan di depan dada juga bisa jadi "penahan" agar tangan tak jalan-jalan.

5. Pakai sarung tangan
Ini berlaku untuk Anda yang sering tak sengaja menyentuh wajah saat tidur di malam hari. Tentunya Anda harus memastikan sarung tangan Anda bersih dan selalu rutin dicuci. Mau trik oke? Oleskan lotion pelembap ke telapak tangan sebelum tidur dan tutupi dengan sarung tangan. Anda pun akan bangun dengan tangan yang lembut dan halus.

6. Libatkan orang-orang terdekat
Beri tahu sahabat, kekasih, adik, kakak, mama, papa, dan rekan-rekan kerja tentang efek buruk menyentuh wajah dengan tangan. Ingatkan mereka untuk menegur Anda saat Anda melakukannya.

6 cara agar jerawat tidak muncul lagi

Jerawat bisa disebabkan oleh banyak hal, termasuk faktor genetis dan hormon. Stres juga berperan besar menyebabkan jerawat, tutur ahli dermatologi David Sire, M.D., dari Fullerton, CA. Meskipun Anda tidak bisa mengontrol apakah Anda memiliki kulit yang rawan terkena infeksi jerawat atau tidak, Anda bisa melakukan beberapa langkah berikut ini untuk mencegahnya.

1 Jangan menyentuh wajah Anda dengan tangan. Cobalah untuk tidak memencet jerawat, yang bisa membuat jerawat itu semakin besar atau menyebabkan bekas luka.

2. Jangan mengusap muka. Sebagian besar orang yang memilki jerawat atau pori-pori tersumbat cenderung mengusap muka mereka lebih keras, yang bisa menyebabkan iritasi kulit. Oleh karena itu, gunakan pembersih yang lembut saat pagi dan sore hari.

3. Gunakan alas bedak tipis. Makeup yang digunakan untuk menutupi jerawat cenderung membuat pori-pori tersumbat dan menyebabkan lebih banyak kotoran. Cobalah menggunakan concealer yang terbuat dari bahan asam salisilat.

4. Ketahui jenis kotoran di wajah Anda. Perhatikan cara Anda menelepon, cara tidur menyamping, atau mungkin menyandarkan wajah Anda pada satu tangan. Cobalah untuk menghindari hal ini.

5. Lakukan perawatan kulit secara rutin. Pembersih, toner, and pelembap mengandung bahan-bahan seperti benzoil peroksida pembunuh bakteri penyebab jerawat.

6. Memperhatikan perawatan kulit Anda. Jika Anda melakukan perawatan kulit dan ternyata jerawat masih belum hilang, mungkin Anda perlu berkonsultasi kepada ahli dermatologi, yang bisa memberikan produk yang lebih tepat, seperti Retin-A.

Tanda-tanda jerawat

Beberapa lokasi jerawat di tubuh bisa menandakan adanya ketidakberesan dalam tubuh.
Berikut ini beberapa panduan yang bisa membantu Anda apa yang menyebabkan jerawat di setiap lokasi, seperti dilansir dalam Body and Soul (28/1).
Dagu. Bisa mencerminkan adanya gangguan pencernaan atau sembelit. Minumlah banyak air putih, berolahraga teratur dan konsumsi makanan kaya serat untuk mengatasinya.

Dada, punggung dan bahu. Kemungkinan besar jerawat muncul karena dipicu ketidakseimbangan hormon. Carilah sumber makanan yang mengandung seng dan vitamin B6 yang membantu menyeimbangkan hormon.
Pipi. Jerawat di pipi bisa menandakan jika tubuh intoleransi terhadap makanan tertentu, seperti susu. Jadi, coba hindari susu, yogurt, krim, mentega, coklat dan makanan lain yang mengandung protein susu selama sebulan untuk melihat apakah ada perbaikan. Agar tubuh tetap mendapat asupan protein dan kalsium, carilah sumber makanan bebas susu, seperti kacang-kacangan, biji-bijian, tahu, sayuran hijau, ikan sarden dan salmon.

7 penyebab insomnia

Apakah Anda kesulitan tidur di malam hari? Solusinya adalah menghilangkan beberapa kebiasaan di bawah ini.


Kurangi begadang
Siapa bilang waktu tidur itu hanya untuk anak-anak? Perhatikan jadwal tidur Anda, khususnya di akhir pekan. Tubuh kita menyesuaikan dengan rutinitas. Jika waktu tidur Anda tidak teratur — pukul 11 malam selama beberapa hari, lalu begadang sampai jam 1 pagi di hari lain — otak Anda tidak siap untuk tidur di hari kerja.

Membawa buku ke tempat tidur
Membaca sebelum tidur adalah kebiasaan banyak orang. Masalahnya, tubuh Anda akan beradaptasi dengan rutinitas tersebut — tubuh akan menolak godaan tidur sebelum Anda menyelesaikan beberapa bab. Lebih baik duduk nyaman di sofa bila Anda ingin membaca. Tempat tidur seharusnya dibatasi hanya untuk tidur atau seks.

Membuka Facebook sampai lupa waktu
Kecerahan dari layar komputer Anda bisa menstimulasi otak. Ditambah, otak Anda akan sulit berhenti berpikir soal hal-hal menarik di Internet, meski Anda sudah keluar dari situs tersebut. Hindari main Internet di malam hari dan matikan komputer Anda. Berikan diri Anda waktu bebas dari barang elektronik.

Tempat tidur yang tidak nyaman
Tempat tidur yang bagus hanya berharga mulai dari $ 500 (Rp 4,6 juta) sampai $ 3.000 (Rp 28 juta). Uang Anda tidak terbuang sia-sia. Matras yang bagus akan membuat tidur Anda lebih lelap. Hal yang sama juga berlaku untuk seprai dan bantal. Pilih bantal yang lembut jika Anda tidur tengkurap. Beli bantal yang lebih keras jika Anda tidur menyamping.

Jam alarm yang terang
Cahaya dari jam bisa sangat mengganggu jika Anda ingin tidur. Tujuannya adalah membuat kamar segelap mungkin. Tutupi jam tersebut dengan buku atau beli jam kecil. Anda juga bisa menggunakan alarm di telepon seluler.

Menghitung domba
Ketika tidak bisa tidur, sia-sia saja bila terus berada di tempat tidur. Jika Anda sudah berusaha tidur selama lebih dari 30 menit, National Sleep Foundation menyarankan untuk melakukan sesuatu yang biasa, seperti membaca atau menonton TV. Aktivitas yang membutuhkan sedikit daya kerja otak akan menenangkan pikiran Anda. Sebelum menyadarinya, Anda akan segera kembali ke tempat tidur.

Berolahraga malam hari
Berolahraga di siang hari akan membuat Anda segar selama berjam-jam. Itulah mengapa Anda tidak boleh berolahraga tiga jam sebelum tidur. Aktivitas fisik yang intens akan menaikkan temperatur tubuh dan menambah tenaga Anda — keduanya mengganggu transisi ketenangan dalam tidur.

5 cara kaya yang tidak benar

Semua orang pingin kaya. Tapi jangan sampai Anda ikuti cara- cara salah berikut ini demi jadi miliuner!
1. Gila Kerja

Tidak ada orang yang melarang Anda menjadi seorang pekerja keras. Sukses memang tak datang dengan sendirinya, sehingga kita memang harus bekerja dengan tekun dan giat kalau ingin berhasil?termasuk dalam hal keuangan. Tapi ada baiknya kita semua bisa work smart, bukan sekadar work hard. Yuk, dicek!
-
Manfaatkan waktu dengan efisien dan efektif.

Kalau nggak perlu-perlu amat, ngapain harus lembur? Maksimalkan jam kerja untuk menyelesaikan tugas-tugas Anda, supaya bisa pulang tepat waktu. Waktu luang serta hari libur kamu sangat berharga, bisa dimanfaatkan untuk menambah pemasukan juga, lho!
-
Ingat istirahat dan jaga kesehatan.
Diri Anda sendir, termasuk kesehatan merupakan aset yang paling berharga. Uang atau harta sebanyak apa pun nggak akan bisa Anda nikmati, jika Anda tak memelihara kesehatan.
-
Bukan pekerjaan Anda? Kalau begitu, jangan memaksa diri untuk melakukannya.
Membantu teman sih boleh saja, tapi Anda juga bukan superwoman. Jangan sampai tenaga, waktu, apalagi uang Anda terkuras dengan sia-sia.
-
Hati-hati dengan comfort zone.
Seringkali Anda bertahan di satu tempat kerja hanya karena nyaman, terbiasa, dan takut untuk memulai sesuatu yang baru. Padahal, sebenarnya
Anda merasa hasil kerjamu kurang dihargai, gaji relatif kecil, tunjangan atau fasilitas kurang memadai, dan sebagainya. Jangan ragu untuk mengembangkan potensi dan mencari penghasilan yang lebih baik. You deserve it!
2. Tak Sempat Sosialisasi Sibuk kuliah dan kerja kerap membuat teman-teman S mengaku nggak punya waktu untuk bersosialisasi. Sayang banget deh kalau hal seperti itu harus Anda alami. Soalnya, so, sialisasi sangat penting buat pengembangan karier dan keuangan
3. Pelit ≠ Hemat

Yup, gaya hidup hemat bisa meningkatkan finansial dan membuat Anda lebih kaya. Tapi bedakan dengan pelit, ya. Contoh hemat misalnya membawa bekal makan siang ke kampus; sedangkan yang pelit memilih minta makanan (gratis) dari teman teman−sampai kenyang.
4. Menumpuk Uang

"Kaya" seringkali identik dengan banyak uang. Padahal, uang hanyalah salah satu jenis kekayaan saja. Therefore, uang bukan satu-satunya hal yang perlu Anda kumpulkan bila ingin kaya. Selain menyimpan atau menabung uang tunai di bank, tak ada salahnya Anda membeli barang-barang berharga seperti alat-alat elektronik, mobil atau motor, bahkan rumah. Anda bisa lakukan pembelian dengan cara mencicil.
5. Malas Beramal

Meski bukan kewajiban yang bisa dipastikan jumlahnya, memberi amal merupakan salah satu tindakan keuangan yang penting untuk dilakukan. Beramal memang bisa terlihat seperti "membuang" uang, sebab kita nggak memperoleh imbalan langsung setelah melakukannya. Tapi sebenarnya amal bisa mengajarkan banyak hal buat Anda , di antaranya keterampilan dan kedisiplinan untuk menyisihkan uang (seperti halnya menabung). Daripada harus kehilangan uang dengan terpaksa di tangan pencuri misalnya, lebih baik beramal kan? (lia)

Sudah makan, tapi kok masih lapar lagi???

Memang sih, makan merupakan rutinitas yang tidak boleh dilewatkan dalam kondisi apapun.

Namun, nafsu keinginan makan yang tak terkendali juga bisa merugikan bagi tubuh, seperti kenaikan berat badan.

Cari tahu apa penyebab timbulnya keinginan makanan yang tak biasa dari biasanya, seperti dilansir dalam Men's Health (28/1).
Kebanyakan minum soda. Minuman manis, seperti soda, teh atau lainnya biasanya ditambahkan fruktosa dalam pembuatannya. Fruktosa merupakan salah satu jenis gula yang bisa meningkatkan selera makan seseorang.

Penelitian dari University of California di San Fransisco menunjukkan fruktosa dapat mengelabui otak menjadi kecenderungan ingin makan lebih banyak meskipun perut sudah penuh. "Fruktosa bekerja dengan cara menghambat kemampuan tubuh untuk menggunakan leptin, si hormon kenyang yang memberitahu kita bahwa kita sudah cukup makan," jelas peneliti.
Keseringan makan makanan kaleng. Makanan kaleng memang praktis. Sayangnya menurut peneliti Harvard Univerity, makanan kaleng mengandung bahan kimia bisphenol-A (BPA) yang juga dapat menyebabkan lonjakan kadar leptin dalam tubuh, yang memicu keinginan makan terus-menerus dan obesitas.
Sarapan dalam porsi sedikit. Kebanyakan orang mengadopsi pola ini demi menjaga bentuk tubuh. Namun, peneliti menemukan orang yang hanya makan 300 kalori saat sarapan lebih rentan mengalami kenaikan berat badan dua kali lipat dibanding mereka yang sarapan sebanyak 500 kalori.

Alasannya? Sarapan dalam porsi cukup banyak malah membantu kenaikan gula darah dan insulin secara perlahan sepanjang hari. Yang berarti membantu Anda untuk jarang ngemil menjelang makan siang.
Tidak doyan salad. Lihatlah, kenapa badan orang Barat cenderung bagus? Karena mereka rutin mengonsumsi salad. Sayuran merupakan sumber folat dan vitamin B yang membantu melindungi diri terhadap depresi, kelelahan dan kenaikan berat badan.

Penelitian membuktikan bahwa tingginya kadar folat dalam tubuh membantu seseorang 8,5 kali lipat kehilangan berat badan. Sayuran hijau juga mengandung vitamin K dan nutrisi lainnya, sehingga nafsu makan bisa terkendali.
Apapun makanannya, minumnya teh hitam. Saat makan atau selesai santap makan siang, minumlah secangkir teh hitam hangat. Dalam Journal of American College of Nutrition, orang yang minum satu cangkir teh hitam setelah makan makanan berkarbohidrat tinggi menunjukkan penurunan tingkat gula darah sebanyak 10 persen selama 2 jam setelah makan.

Artinya, kondisi ini membantu Anda untuk merasa tetap kenyang lebih lama dan cenderung tak tertarik untuk mencari cemilan. Senyawa polifenol dalam teh hitam menjadi pahlawannya.
Dehidrasi. Tubuh yang kekurangan cairan bisa memicu rasa lapar. Jadi, jika Anda baru saja selesai makan dan masih merasa lapar, minumlah air putih yang banyak. Kemudian, lihatlah apakah keinginan untuk makan lagi sudah berkurang.

Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi



 Sekilas pengertian examination(ujian), assesment (penilaian), measurement (penilaian) dan evaluation (evaluasi) tampak sama semuanya terkait dengan usaha untuk memperoleh informasi mengenai keberhasilan dari suatu proses pembelajaran dan pendidikan. Namun sebenarnya keempat pengertian itu mempunyai makna yang berbeda dalam pembelajaran dan pendidikan. Makna evaluasi lebih luas dari pada ke tiga pengertian yang lain yaitu ujian, pengukuran dan penilaian.
Ujian merupakan tes yang diberikan kepada siswa untuk menentukan batas kelulusan. Menurut permendiknas no 19 tahun 2005, ujian adalah kegiatan untuk mengukur kompetensi peserta didik sebagai pengakuan prestasi belajar dan/atau penyelesain dari suatu satuan pendidikan.
Pengukuran merupakan segala usaha yang dilakukan guru/pendidik mengenai hasil belajar siswa atau proses belajar yang diperoleh dari data kuantitatif baik dari aspek kognitif, afektif dan psikomotorik, meliputi tes formatif, tes sumatif, tes praktek, ujian akhir. Hasil pengukuran berupa skor, rating atau skala.
Sedangkan penilaian merupakan usaha untuk memperoleh informasi dan mengolah informasi untuk melihat keberhasilan suatu proses pendidikan atau dilihat dari aspek kuantitatif  juga kualitatif. Menurut Federasi Guru Amerika assesment adalah istilah luas yang dari suatu proses untuk mendapatkan informasi yang nantinya dipakai untuk memuat keputusan (decision) mengenai siswa, program dan kurikulum dan kebijakan pendidikan.[1] Guru atau pendidik selain mendata hasil pengukuran kuantitatif juga mengumpulkan data bentuk kualitatif seperti wawancara, anecdotal record dan sosiometri.
Sedangkan evaluasi adalah mencakup pemakaian ke tiga poin di atas meliputi ujian/tes secara kuantatif, pengukuran dan penilaian. Evaluasi menyaring atau memilah-milah hasil ke 3 informasi di atas (hasil ujian, pengukuran dan penilaian) juga dengan tambahan informasi lain misalnya analisis dokumen, melihat hasil pencapaian, menganalisis tujuan dan kebutuhan sesuai dengan standar/kriteria dan model evaluasi yang digunakan. Menurut Tyler, evaluasi ialah proses untuk menentukan sejauh mana tujuan pendidikan telah tercapai. [2] Sedangkan menurut Scriven evaluasi adalah untuk memutuskan keberhargaan dari sesuatu (merit or worth) [3]. Jadi Evaluasi berusaha mendapatkan makna (value), keberhargaan (merit) dan manfaat yang lebih dari sekedar penilaian (assesment). Hasil evaluasi nanti digunakan sebagai rekomendasi untuk mengambil suatu keputusan (judgment) dan juga sebagai pertanggungjawaban. Mengacu pada Sistem Pendidikan Nasional, evaluasi diperlukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan.
Untuk lebih singkatnya perbedaan antara  examination, measurement, assesment dan evaluation terangkum dalam tabel berikut.

Measurement
Kegiatan untuk mendapatkan informasi secara kuantitatif terhadap hasil belajar atau performance siswa
Examination
Kegiatan  untuk mendapati informasi prestasi belajar atau kelulusan peserta pada suatu program sehingga ada batas kelulusan
Assesment
Kegiatan untuk mengetahui apakah suatu pembelajaran  telah berhasil atau belum
Evaluation
Tindakan pengambilan keputusan(judgment) untuk menilai manfaat dan keberhargaan suatu program pendidikan yang dilakukan seseorang atau lembaga


[1] Nitko, Anthony J, Educational Assesment of Students, Prentice-Hall, New Jersey, 1996 hlm. 4
[2] Tayibnapis, Farida Y, Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi, Rineka Cipta, Jakarta 2008. hlm. 3
[3] Fitzpatrick, Jody L, Sanders, James R, Worthen, Blaine R, Program Evaluation Alternative Approaches and Practical Guidelines, Pearson Education, 2004 hlm. 5

Senin, 21 Januari 2013

Analisis behavioristik, humanistik dan konstruktivistik

Landasan teori belajar mengungkapkan dasr hubungan antara kegiatan siswa dengan proses-proses psikologi dalam diri siswa.Landasan teori belajar mengungkapkan hubungan yang dasar antara fenomena yang ada dalam diri siswa.
Teori belajar behavioristik adalah teori belajar yang menekankan pada tingkah laku manusia sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon.
Teori belajar humanistik tertuju pada masalah bagaimana tiap individu dipengaruhi dan dibimbing oleh maksud – maksud pribadi yangf mereka hubungkan kepada pengalaman- pengalamn mereka senidri.Proses belajar dilakukan dengan memberikan kebebesan yang sebesar – besarnya kepada individu.
Teori belajar kontruktivistik memahami belajar sebagai proses pembentukan (konstruksi) pengetahuan oleh si belajar itu sendiri.Pengetahuan ada dalam diri seseorang.Si belajar dihadapkan kepada lingkungan belajar yang bebas.
  • Behavioristik menekankan pada keterampilan atau tingkah laku sebagai tujuan pendidikan
  • Humanistik menekankan bahawa perilaku setiap orang ditentukan oleh orang itu sendiri yang dihubungkan dengan pengalaman – pengalaman mereka sendiri.
  • kontruktivistik menekankan perkembangan konsep dan pengertian yang mendalam , pengetahuan sebagai konstruksi aktif yang dibuat siswa.
Jika seseorang tidak aktif membangun pengetahuannya , meskipun usianya tua tetap tidak akan berkembang pengetahuannya ,Suatu pengetahuan diangap benar bila pengetahuan itu berguna menghadapi dan memecahkan persoalan atau fenomena yang sesuai.Pengetahuan tidak bisa ditransfer begitu saja , melainkan harus diinterpretasikan sendiri oleh masing – masing orang. Pengetahuan juga bukan sesuatun yang sudah ada,melainkan suatun proses yang berkembang terus – menerus. Dalam proses itui keaktifan seseorang sangat menentukan dalam mengembangkan pengetahuanya.

 

TEORI BELAJAR HUMANISTIK

Menurut Teori humanistik, tujuan belajar adalah untuk memanusiakan manusia. \proses belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambatlaun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya.
            Tujuan utama para pendidik adalah membantu si siswa untuk mengembangkan dirinya, yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam diri mereka. Para ahli humanistik melihat adanya dua bagian pada proses belajar, ialah :
  1. Proses pemerolehan informasi baru,
  2. Personalia informasi ini pada individu.

Tokoh penting dalam teori belajar humanistik secara teoritik antara lain adalah: Arthur W. Combs, Abraham Maslow dan Carl Rogers.
  1. Arthur Combs (1912-1999)
Bersama dengan Donald Snygg (1904-1967) mereka mencurahkan banyak perhatian pada dunia pendidikan. Meaning (makna atau arti) adalah konsep dasar yang sering digunakan. Belajar terjadi bila mempunyai arti bagi individu. Guru tidak bisa memaksakan materi yang tidak disukai atau tidak relevan dengan kehidupan mereka. Anak tidak bisa matematika atau sejarah bukan karena bodoh tetapi karena mereka enggan dan terpaksa dan merasa sebenarnya tidak ada alasan penting mereka harus mempelajarinya. Perilaku buruk itu sebenarnya tak lain hanyalah dati ketidakmampuan seseorang untuk melakukan sesuatu yang tidak akan memberikan kepuasan baginya.
            Untuk itu guru harus memahami perlaku siswa dengan mencoba memahami dunia persepsi siswa tersebut sehingga apabila ingin merubah perilakunya, guru harus berusaha merubah keyakinan atau pandangan siswa yang ada. Perilaku internal membedakan seseorang dari yang lain. Combs berpendapat bahwa banyak guru membuat kesalahan dengan berasumsi bahwa siswa mau belajar apabila materi pelajarannya disusun dan disajikan sebagaimana mestinya. Padahal arti tidaklah menyatu pada materi pelajaran itu. Sehingga yang penting ialah bagaimana membawa si siswa untuk memperoleh arti bagi pribadinya dari materi pelajaran tersebut dan menghubungkannya dengan kehidupannya.
            Combs memberikan lukisan persepsi dir dan dunia seseorang seperti dua lingkaran (besar dan kecil) yang bertitik pusat pada satu. Lingkaran kecil (1) adalah gambaran dari persepsi diri dan lingkungan besar (2) adalah persepsi dunia. Makin jauh peristiwa-peristiwa itu dari persepsi diri makin berkurang pengaruhnya terhadap perilakunya. Jadi, hal-hal yang mempunyai sedikit hubungan dengan diri, makin mudah hal itu terlupakan.
  1. Maslow
Teori Maslow didasarkan pada asumsi bahwa di dalam diri individu ada dua hal :
(1)   suatu usaha yang positif untuk berkembang
(2)   kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan itu.
Maslow mengemukakan bahwa individu berperilaku dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat hirarkis.
Pada diri masing-masing orang mempunyai berbagai perasaan takut seperti rasa takut untuk berusaha atau berkembang, takut untuk mengambil kesempatan, takut membahayakan apa yang sudah ia miliki dan sebagainya, tetapi di sisi lain seseorang juga memiliki dorongan untuk lebih maju ke arah keutuhan, keunikan diri, ke arah berfungsinya semua kemampuan, ke arah kepercayaan diri menghadapi dunia luar dan pada saat itu juga ia dapat menerima diri sendiri(self).
            Maslow membagi kebutuhan-kebutuhan (needs) manusia menjadi tujuh hirarki. Bila seseorang telah dapat memenuhi kebutuhan pertama, seperti kebutuhan fisiologis, barulah ia dapat menginginkan kebutuhan yang terletak di atasnya, ialah kebutuhan mendapatkan ras aman dan seterusnya. Hierarki kebutuhan manusia menurut Maslow ini mempunyai implikasi yang penting yang harus diperharikan oleh guru pada waktu ia mengajar anak-anak. Ia mengatakan bahwa perhatian dan motivasi belajar ini mungkin berkembang kalau kebutuhan dasar si siswa belum terpenuhi.
Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hirarki, adapun hirarki kebutuhan tersebut adalah
1. Kebutuhan aktualisasi diri,
2. Kebutuhan untuk dihargai,
3. Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi,
4. Kebutuhan akan rasa tenteram dan aman,
5. kebutuhan fisiologi/dasar.

  1. Carl Rogers
Carl Rogers lahir 8 Januari 1902 di Oak Park, Illinois Chicago, sebagai anak keempat dari enam bersaudara. Semula Rogers menekuni bidang agama tetapi akhirnya pindah ke bidang psikologi. Ia mempelajari psikologi klinis di Universitas Columbia dan mendapat gelar Ph.D pada tahun 1931, sebelumnya ia telah merintis kerja klinis di Rochester Society untuk mencegah kekerasan pada anak.
            Gelar profesor diterima di Ohio State tahun 1960. Tahun 1942, ia menulis buku pertamanya, Counseling and Psychotherapy dan secara bertahap mengembangkan konsep Client-Centerd Therapy.
Rogers membedakan dua tipe belajar, yaitu:
    1. Kognitif (kebermaknaan)
    2. experiential ( pengalaman atau signifikansi)
Guru menghubungan pengetahuan akademik ke  dalam pengetahuan terpakai seperti memperlajari mesin dengan tujuan untuk memperbaikai mobil. Experiential Learning menunjuk pada pemenuhan kebutuhan dan keinginan siswa. Kualitas belajar experiential learning mencakup : keterlibatan siswa secara personal, berinisiatif, evaluasi oleh siswa sendiri, dan adanya efek yang membekas pada siswa.
            Menurut Rogers yang terpenting dalam proses pembelajaran adalah pentingnya guru memperhatikan prinsip pendidikan dan pembelajaran, yaitu:
1.      Menjadi manusia berarti memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar. Siswa tidak harus belajar tentang hal-hal yang tidak ada artinya.
2.      Siswa akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya. Pengorganisasian bahan pelajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai bagian yang bermakna bagi siswa
3.      Pengorganisasian bahan pengajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai bagian yang bermakna bagi siswa.
4.      Belajar yang bermakna dalam masyarakat modern berarti belajar tentang proses.

Dari bukunya Freedom To Learn, ia menunjukkan sejumlah prinsip-prinsip dasar humanistik yang penting diantaranya ialah :
a.       Manusia itu mempunyai kemampuan belajar secara alami.
b.      Belajar yang signifikan terjadi apabila materi pelajaran dirasakan murid mempunyai relevansi dengan maksud-maksud sendiri.
c.       Belajar yang menyangkut perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya sendiri diangap mengancam dan cenderung untuk ditolaknya.
d.      Tugas-tugas belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah dirasakan dan diasimilasikan apabila ancaman-ancaman dari luar itu semakin kecil.
e.       Apabila ancaman terhadap diri siswa rendah, pengalaman dapat diperoleh dengan berbagai cara yang berbeda-beda dan terjadilah proses belajar.
f.       Belajar yang bermakna diperoleh siswa dengan melakukannya.
g.      Belajar diperlancar bilamana siswa dilibatkan dalam proses belajar dan ikut bertanggungjawab terhadap proses belajar itu.
h.      Belajar inisiatif sendiri yang melibatkan pribadi siswa seutuhnya, baik perasaan maupun intelek, merupakan cara yang dapat memberikan hasil yang mendalam dan lestari.
i.        Kepercayaan terhadap diri sendiri, kemerdekaan, kreativitas, lebih mudah dicapai terutama jika siswa dibiasakan untuk mawas diri dan mengritik dirinya sendiri dan penilaian dari orang lain merupakan cara kedua yang penting.
j.        Belajar yang paling berguna secara sosial di dalam dunia modern ini adalah belajar mengenai proses belajar, suatu keterbukaan yang terus menerus terhadap pengalaman dan penyatuannya ke dalam diri sendiri mengenai proses perubahan itu.
Salah satu model pendidikan terbuka mencakuo konsep mengajar guru yang fasilitatif yang dikembangkan Rogers diteliti oleh Aspy dan Roebuck pada tahun 1975 mengenai kemampuan para guru untuk menciptakan kondidi yang mendukung yaitu empati, penghargaan dan umpan balik positif.  Ciri-ciri guru yang fasilitatif adalah :
  1. Merespon perasaan siswa
  2. Menggunakan ide-ide siswa untuk melaksanakan interaksi yang sudah dirancang
  3. Berdialog dan berdiskusi dengan siswa
  4. Menghargai siswa
  5. Kesesuaian antara perilaku dan perbuatan
  6. Menyesuaikan isi kerangka berpikir siswa (penjelasan untuk mementapkan kebutuhan segera dari siswa)
  7. Tersenyum pada siswa
Dari penelitian itu diketahui guru yang fasilitatif mengurangi angka bolos siswa, meningkatkan angka konsep diri siswa, meningkatkan upaya untuk meraih prestasi akademik termasuk pelajaran bahasa dan matematika yang kurang disukai, mengurangi tingkat problem yang berkaitan dengan disiplin dan mengurangi perusakan pada peralatan sekolah, serta siswa menjadi lebih spontan dan menggunakan tingkat berpikir yang lebih tinggi.

Implikasi Teori Belajar Humanistik

a. Guru Sebagai Fasilitator
            Psikologi humanistik memberi perhatian atas guru sebagai fasilitator yang berikut ini adalah berbagai cara untuk memberi kemudahan belajar dan berbagai kualitas sifasilitator. Ini merupakan ikhtisar yang sangat singkat dari beberapa guidenes(petunjuk):
1.      Fasilitator sebaiknya memberi perhatian kepada penciptaan suasana awal, situasi kelompok, atau pengalaman kelas
2.      Fasilitator membantu untuk memperoleh dan memperjelas tujuan-tujuan perorangan di dalam kelas dan juga tujuan-tujuan kelompok yang bersifat umum.
3.      Dia mempercayai adanya keinginan dari masing-masing siswa untuk melaksanakan tujuan-tujuan yang bermakna bagi dirinya, sebagai kekuatan pendorong, yang tersembunyi di dalam belajar yang bermakna tadi.
4.      Dia mencoba mengatur dan menyediakan sumber-sumber untuk belajar yang paling luas dan mudah dimanfaatkan para siswa untuk membantu mencapai tujuan mereka.
5.      Dia menempatkan dirinya sendiri sebagai suatu sumber yang fleksibel untuk dapat dimanfaatkan oleh kelompok.
6.      Di dalam menanggapi ungkapan-ungkapan di dalam kelompok kelas, dan menerima baik isi yang bersifat intelektual dan sikap-sikap perasaan dan mencoba untuk menanggapi dengan cara yang sesuai, baik bagi individual ataupun bagi kelompok
7.      Bilamana cuaca penerima kelas telah mantap, fasilitator berangsur-sngsur dapat berperanan sebagai seorang siswa yang turut berpartisipasi, seorang anggota kelompok, dan turut menyatakan pendangannya sebagai seorang individu, seperti siswa yang lain.
8.      Dia mengambil prakarsa untuk ikut serta dalam kelompok, perasaannya dan juga pikirannya dengan tidak menuntut dan juga tidak memaksakan, tetapi sebagai suatu andil secara pribadi yang boleh saja digunakan atau ditolak oleh siswa
9.      Dia harus tetap waspada terhadap ungkapan-ungkapan yang menandakan adanya perasaan yang dalam dan kuat selama belajar
10.  Di dalam berperan sebagai seorang fasilitator, pimpinan harus mencoba untuk menganali dan menerima keterbatasan-keterbatasannya sendiri.

Aplikasi Teori Humanistik Terhadap Pembelajaran Siswa

            Aplikasi teori humanistik lebih menunjuk pada ruh atau spirit selama proses pembelajaran yang mewarnai metode-metode yang diterapkan. Peran guru dalam pembelajaran humanistik adalah menjadi fasilitator bagi para siswa sedangkan guru memberikan motivasi, kesadaran mengenai makna belajar dalam kehidupan siswa. Guru memfasilitasi pengalaman belajar kepada siswa dan mendampingi siswa untuk memperoleh tujuan pembelajaran.
            Siswa berperan sebagai pelaku utama (student center) yang memaknai proses pengalaman belajarnya sendiri. Diharapkan siswa memahami potensi diri , mengembangkan potensi dirinya secara positif dan meminimalkan potensi diri yang bersifat negatif.
            Tujuan pembelajaran lebih kepada proses belajarnya daripada hasil belajar. Adapun proses yang umumnya dilalui adalah :
  1. Merumuskan tujuan belajar yang jelas
  2. Mengusahakan partisipasi aktif siswa melalui kontrak belajar yang bersifat jelas , jujur dan positif.
  3. Mendorong siswa untuk mengembangkan kesanggupan siswa untuk belajar atas inisiatif sendiri
  4. Mendorong siswa untuk peka berpikir kritis, memaknai proses pembelajaran secara mandiri
  5. Siswa di dorong untuk bebas mengemukakan pendapat, memilih pilihannya sendiri, melakukkan apa yang diinginkan dan menanggung resiko dariperilaku yang ditunjukkan.
  6. Guru menerima siswa apa adanya, berusaha memahami jalan pikiran siswa, tidak menilai secara normatif tetapi mendorong siswa untuk bertanggungjawab atas segala resiko perbuatan atau proses belajarnya.
  7. Memberikan kesempatan murid untuk maju sesuai dengan kecepatannya
  8. Evaluasi diberikan secara individual berdasarkan perolehan prestasi siswa

Pembelajaran berdasarkan teori humanistik ini cocok untuk diterpkan pada materi-materi pembelajaran yang bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, dan analisis terhadap fenomena sosial. Indikator dari keberhasilan aplikasi ini adalah siswa merasa senang bergairah, berinisiatif dalam belajar dan terjaadi perubahan pola pikir, perilaku dan sikap atas kemauan sendiri. Siswa diharapkan menjadi manusia yang bebas, berani, tidak terikat oleh pendapat orang lain dan mengatur pribadinya sendiri secara bertanggungjawab tanpa mengurangi hak-hak orang lain atau melanggar aturan , norma , disiplin atau etika yang berlaku.
Refrensi:
  1. Psikologi Belajar: Dr. Mulyati, M.Pd
  2. Psikologi Belajar: Drs. H. Abu Ahmadi dan Drs. Widodo Supriyono
  3. Psikologi Pendidikan: Sugihartono,dkk
  4. Psikologi Pendidikan: Rochman Natawidjaya dan Moein Moesa
  5. Landasan Kependidikan: Prof. Dr. Made Pidarta
  6. trimanjuniarso.files.wordpress.com/2008/.../teori-belajar-humanistik
  7. edukasi.kompasiana.com/2011/10/24/teori-belajar-humanisme