Pages

Pages - Menu

Pages

Kamis, 18 Oktober 2012

Persyaratan Untuk Calon Mahasiswa Bidik misi



 1. Siswa SMA/SMK/MA/MAK atau bentuk lain yang sederajat yang akan lulus pada tahun 2012;
2. Lulusan tahun 2011 yang bukan penerima Bidikmisi dan tidak bertentangan dengan ketentuan penerimaan mahasiswa baru di masing- masing PTN;
3. Usia paling tinggi pada saat mendaftar adalah 21 tahun;
4. Kurang mampu secara ekonomi sebagai berikut:
a. Pendapatan kotor gabungan orangtua/wali sebesar-besarnya Rp3.000.000,- setiap bulan;
b. Pendapatan kotor gabungan orangtua/wali dibagi jumlah anggota keluarga sebesar-besarnya Rp600.000,- setiap bulannya; dan
c. Pendidikan orang tua/wali setinggi-tingginya S1 (Strata1) atau Diploma 4.
5. Untuk peserta seleksi SNMPTN Ujian Tulis dan Seleksi Mandiri harus memiliki potensi akademik memadai, yaitu masuk dalam 30% terbaik di sekolah (semester 4 dan 5 bagi yang akan lulus 2012 atau semester 5 dan 6 bagi lulusan 2011) untuk semua jenis seleksi Bidikmisi.
6. Khusus SNMPTN jalur undangan hanya diperuntukkan bagi yang akan lulus 2012 dan masuk dalam urutan terbaik
1) Akreditasi A: 50% terbaik dan konsisten di semester 3, 4,dan 5
2) Akreditasi B : 30% terbaik dan konsisten di semester 3, 4,dan 5
3) Akreditasi C : 15% terbaik dan konsisten di semester 3, 4,dan 5
4) Lainnya: 5% terbaik dan konsisten di semester 3, 4,dan 5
Pemeringkatan dilakukan sesuai dengan jurusan IPA, IPS, atau Bahasa berdasarkan nilai
mata pelajaran yang diujikan dalam UN tahun 2012. Persentase terbaik tersebut di atas
dihitung berdasarkan jumlah siswa kelas XII di masing-masing sekolah

7. Pertimbangan khusus diberikan kepada pendaftar yang memenuhi persyaratan 1 s.d. 6, serta mempunyai prestasi ko-kurikuler maupun ekstra kurikuler paling rendah peringkat ke-3 di tingkat kabupaten/kota atau prestasi non kompetitif lain yang tidak ada pemeringkatan (contoh ketua organisasi siswa sekolah/OSIS);
8. Potensi akademik dan prestasi yang dimaksud pada butir 5 dan 6 dinyatakan dengan surat rekomendasi Kepala Sekolah/Madrasah atau Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota sesuai dengan Lampiran 2

Sebenarnya ada alokasi dana untuk bidik misi PTS (perguruan tinggi swasta), namun  hal ini terkendala karena beberapa PTS ada yang kontra dengan kebijakan bidik misi PTS, dalam poin ini kemungkinan beberapa PTS tidak mau mengambil resiko karena disinyalir jumlah beasiswa tersebut lebih kecil jika dibandingkan menarik biaya dari masyarakat (mahasiswa).
Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)


Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 34 Tahun 2010 tentang Pola Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana pada Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pola penerimaan mahasiswa baru program sarjana pada perguruan tinggi melalui pola seleksi secara nasional dilakukan oleh seluruh perguruan tinggi negeri secara bersama untuk diikuti oleh calon mahasiswa dari seluruh Indonesia.

Berdasarkan hasil rapat Pengurus Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia di Jakarta pada tanggal 14 Oktober 2011, para Rektor Perguruan Tinggi Negeri di bawah koordinasi Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional menyelenggarakan seleksi calon mahasiswa baru secara nasional dalam bentuk Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). SNMPTN 2012 merupakan satu-satunya pola seleksi yang dilaksanakan secara bersama oleh seluruh Perguruan Tinggi Negeri dalam satu sistem yang terpadu dan diselenggarakan secara serentak. SNMPTN 2012 dilaksanakan melalui (1) jalur undangan berdasarkan penjaringan prestasi akademik, dan (2) jalur ujian tertulis.(khusus program studi Ilmu Seni dan Keolahragaan melaksanakan ujian keterampilan). Sejalan  dengan program Pemerintah tentang Bidikmisi, bagi calon yang dinyatakan diterima melalui  masing-masing jalur seleksi dapat mengajukan permohonan memperoleh beasiswa Bidikmisi sehingga mendukung keberlanjutan studinya.

Informasi ini menyajikan ketentuan umum SNMPTN 2012 yang terdiri dari dua bagian, yaitu: Bagian 1 (satu) tentang Jalur Undangan dan Bagian 2 (dua) tentang Jalur Ujian Tertulis dan Keterampilan. Informasi yang disajikan meliputi persyaratan, cara pendaftaran, jenis ujian, jadwal, biaya, dan kelompok Program Studi, baik Kelompok IPA maupun IPS, dari 61 Perguruan Tinggi Negeri. Informasi ini diterbitkan untuk dipergunakan dan dicermati secara seksama oleh calon peserta yang akan mengikuti SNMPTN 2012 sehingga calon peserta dapat mempersiapkan diri dalam memilih Program Studi yang dikehendaki dan dapat menjadi panduan awal untuk mengikuti proses seleksi SNMPTN dengan baik.

Secara rinci informasi tentang tata cara pendaftaran dan pelaksanaan SNMPTN akan dimuat dalam Buku Panduan Peserta SNMPTN 2012 yang dapat diakses di laman (website) resmi http://www.snmptn.ac.id. Mudah-mudahan Informasi ini bermanfaat bagi persiapan peserta untuk mengikuti SNMPTN.


 Namun tata cara memasuki dunia Perguruan Tinggi Negeri itu pun agaknya akan segera dirubah dikarenakan adanya wacana tentang penggunaan nilai UNAS sebagai tolak ukur atau poin dalam memasuki dunia perkuliahan.



Kurikulum Pendidikan Kejuruan

Pemilihan suatu model pengembangan kurikulum bukan saja didasarkan atas kelebihan dan kebaikan-kebaikannya, serta kemungkinan pencapaian hasil yang optimal tetapi juga perlu disesuaikan dengan sistem pendidikan dan sistem pengelolaan pendidikan yang dianut serta model kosep pendidikan mana yang digunakan.

Model Pengembangan Kurikulum 1
Model Pengembangan Kurikulum Rogers
Ada beberapa model yang dikemukakan Rogers, yaitu jumlah dari model yang paling sederhana sampai dengan yang berikutnya, sebenrnya merupakan penyempurnaan dari model-model sebelumnya. Adapun model-model tersebut (ada empat model) dapat dikemukakan sebagai berikut :
Model I. Model yang paling sederhana yang menggambarkan bahwa kegiatan pendidikan semata-mata terdiri atas kegiatan memberikan informasi (isi pelajaran). Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa pendidikan adalah evaluasi dan evaluasi adalah pendidikan, serta pengetahuan adalah akumulasi materi dan informasi, model tersebut merupakan model tradisional yang masih dipergunakan. Model I ini mengabaikan cara-cara (metode) dalam proses berlangsungnya kegiatan belajar mengajar dan urutan atau organisasi bahwa pelajaran secara sistematis, suatu hal yang seharusnya dipertimbangkan juga.
Model II. Model ini dilakukan dengan menyempurnakan model I yaitu tentang metode dan organisasi bahan pelajaran.
Dalam pengembangan kurikulum pada Model II di atas, sudah dipikirkan pemilihan metode yang efektif bagi berlangsungnya proses pengajaran. Di samping itu, bahan pelajaran juga sudah disusun secara sistematis, dari yang mudah ke yang lebih sukar dan juga memperhatikan luas dan dalamnya suatu bahan pelajaran. Akan tetapi, Model II belum memperhatikan masalah teknologi pendidikan yang sangat menunjang keberhasilan kegiatan pengajaran. Teknologi pendidikan yang dimaksud adalah berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan :
1)         Buku-buku pelajaran apakah yang harus dipegrunakan dalam suatu mata pelajaran?
2)         Alat atau media pengakaran apa yang dapat dipergunakan dalam mata pelajaran tertentu.
Model III. Pengembangan kurikulum ini merupakan penyempurnaan Model II yaitu dengan memasukkan unsur teknologi pendidikan ke dalamnya.
Pengembangan kurikulum yang berorientasi pada bahan pelajaran hanya akan sampai pada Model III. Padahal masih ada satu lagi masalah pokok yang harus diperhatikan, yaitu yang berkaitan dengan masalah tujuan.
Model IV. Merupakan penyempurnaan Model III, yaitu dengan memasukkan tujuan ke dalamnya. Tujuan itulah yang bersifat mengikat semua komponen yang lain, baik metode, organisasi bahan, teknologi pengajaran, isi pelajaran maupun kegiatan penilaian yang dilakukan.


A.    Model Pengembangan Kurikulum 2
Model Beauchamp (Beauchamp’s System)
Sesuai dengan namanya, model ini diformulasikan oleh G.A. Beauchamp’s (1964), ia mengemukakan lima hal penting dalam pengembangan kurikulum, yaitu :
1.         Menetapkan “arena atau lingkup wilayah” yan akan dicakup oleh kurikulum tersebut,m yaitu berupa kelas, sekolah, sistem persekolahan regional atau nasional.
2.         Menetapkan personalia, yaitu siapa-siapa yang turut serta terlibat dalam pengembangan kurikulum. Ada empat kategori orang yang turut berpartisipasi dalam pengembangan kurikulum, yaitu : (1) para ahli pendidikan/kurikulum dan para ahli bidang dari luar, (2) para ahli pendidikan dari perguruan tinggai atau sekolah dan guru-guru terpilih, (3) para profesional dalam sistem pendidikan, (4) profesional lain dan tokoh-tokoh masyarakat.
3.         Organisasi dan prosedur pengembangan kurikulum. Langkah ini untuk merumuskan tujuan umum dan tujuan khusus, memilih isi dan pengalaman belajar, kegiatan evaluasi dan menentukan seluruh desain kurikulum. Beauchamp membagi kegiatan ini dalam lima langkah, yaitu (1) membentuk tim pengembang kurikulum, (2) mengadakan penilaian atau penelitian terhadap kurikulum yang digunakan, (3) studi penjajagan tentang kemungkinan penyusunan kurikulum baru, (4) merumuskan kriteria-kriteria bagi penentuan-penentuan kurikulum baru, (5) penyusunan dan penulisan kurikulum bru.
4.         Implementasi kurikulum. Langkah ini merupakan langkah mengimplementasikan atau melaksanakan kurikulum secara sistematis di sekolah.
5.         Evaluasi kurikulum. Merupakan langkah terakhir yang mencakup empat hal, yaitu : (1) evaluasi tentang pelaksanaan kurikulum oleh guru-guru, (2) evaluasi desain kurikulum, (3) evaluasi hasil belajar siswa, (4) evaluasi dari keseluruhan sistem kurikulum. Data yang diperoleh dari hasil kegiatan evaluasi ini digunakan bagi penyempurnaan sistem dan desain kurikulum serta prinsip pelaksanaannya.

10 Tips menghemat baterai

Ketika smartphone dapat melayani berbagai fungsi — mulai bermain game, nonton film, hingga merekam video — kinerja baterai justru menurun dan saat ini baterai smartphone modern tidak akan mampu bertahan seharian penuh.

Produsen smartphone memang berusaha keras untuk meningkatkan kinerja baterai. Tapi untuk saat ini, bersiaplah untuk mengisi ulang baterai ponsel Anda setiap malam.

Berikut beberapa tip menghemat baterai:

1. Mode hemat dayaSmartphone Android dan Windows Phone menyertakan fitur mode hemat daya atau baterai, yang umumnya terletak pada menu pengaturan (setting). Mode tersebut akan aktif setelah baterai mencapai level tertentu, dan akan mematikan fitur yang boros baterai seperti: push email, intensitas kecerahan layar dan Facebook.

Sayangnya Apple tidak dilengkapi dengan fitur untuk menghemat daya atau baterai, meski tersedia aplikasi gratis seperti Battery Life Pro untuk memonitor kinerja baterai dan mematikan aplikasi.

2. Tingkat kecerahan layarLayar adalah hal yang paling memboroskan baterai. Semakin besar dan cerah layarnya, semakin besar pula konsumsi baterai. Hematlah baterai dengan memilih kecerahan layar yang otomatis menyesuaikan dengan kondisi sekitar.

Jika baterai sudah hampir habis, tingkat kecerahan layar akan turun serendah mungkin untuk menghemat baterai. Pastikan kunci otomatis Anda berfungsi, jadi ketika telepon Anda sedang tidak digunakan, layar akan gelap untuk menghemat baterai. Wallpaper berwarna gelap juga membantu menghemat baterai.

Jangan pasang telepon seluler Anda dengan mode getar, cukup Silent (sunyi) saja.

3. Matikan sinkronisasi emailTelepon seluler Anda mungkin memeriksa email setiap beberapa menit. Setiap kali hal itu dilakukan, konsumsi baterai akan meningkat. Ubahlah interval sinkronisasi email atau matikan sekalian. Kami menyarankan pengecekan email setiap 30 menit — dengan begitu Anda bisa memeriksa email Anda secara manual dan Anda akan menghemat baterai.

4. Kurangi update media sosialMendapatkan notifikasi update Facebook atau Twitter ke telepon seluler Anda (seperti push email) akan menghabiskan baterai, jadi matikan notifikasi. Sebagian telepon mempunyai fitur mematikan notifikasi dengan satu kali klik.

5. Matikan koneksiWi-Fi, GPS, dan Bluetooth ada pada hampir semua telepon seluler modern. Jika Anda lupa mematikan Wi-Fi saat meninggalkan rumah, maka telepon Anda akan terus mencari koneksi, dan ini menghabiskan baterai. Pastikan Anda mematikan semua koneksi sebelum keluar rumah.

6. Matikan aplikasiMeski Anda sedang tidak menggunakan aplikasi, kemungkinan aplikasi tersebut tetap berjalan, dan menghabiskan baterai. Jadi matikan aplikasi yang tidak Anda gunakan. Untuk iPhone tekan tombol menu sebanyak dua kali, pilih ikon program dan klik tombol minus.

Untuk smartphone Android, Anda bahkan bisa melihat aplikasi mana yang paling banyak mengonsumsi baterai. Matikanlah yang tidak diperlukan.

7. Jangan mendownload gambarMengunduh gambar ketika sedang browsing dan menggunakan email, adalah hal yang sebagian dari kita lakukan tanpa berpikir. Tapi setiap Anda mengunduh gambar Anda juga akan menggunakan banyak daya.

8. Matikan flashKetika mengambil foto dengan smartphone Anda, gunakan lampu kilat dengan bijak. Pada kamera digital, lampu kilat sangat boros baterai, dan hal yang sama berlaku pada ponsel Anda, jadi daripada menggunakan mode otomatis, matikan lampu kilat saat berfoto dan gunakan seperlunya.

9. Matikan telepon di malam hariMalam hari adalah waktu sebagian orang mengisi ulang telepon seluler mereka, jika baterai Anda masih penuh, matikan telepon Anda.

10. Mode pesawat terbangSmartphone akan selalu berusaha terhubung ke sebuah jaringan, entah itu jaringan seluler, Wi-Fi, atau jaringan data. Semakin keras usahanya untuk terhubung ke sebuah jaringan, semakin besar baterai yang terkuras.

Ada cara hebat mengatasi hal ini, gunakan mode pesawat terbang, ketika sinyal buruk atau ketika Anda di bawah tanah. Hal itu akan menghentikan ponsel mencari sinyal dan menghemat baterai yang tersisa.

Jika Anda sudah mengikuti tip di atas, tapi baterai Anda tetap tidak bisa bertahan lama, mungkin sekarang saatnya mempertimbangkan menambah aksesori.
Cara memotivasi diri

Cita-cita atau tujuan hidup ini hanya bisa diraih jika Anda memiliki motivasi yang kuat dalam diri Anda. Tanpa motivasi apa pun, sulit sekali Anda menggapai apa yang Anda cita-citakan. Tapi tak dapat dipungkiri, memang cukup sulit membangun motivasi di dalam diri sendiri. Bahkan, mungkin Anda tidak tahu pasti bagaimana cara membangun motivasi di dalam diri sendiri. Padahal, sesungguhnya banyak hal yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan motivasi tersebut. Caranya…? coba simak kiat berikut ini:
Ciptakan Sensasi
Ciptakan sesuatu yang dapat “membangunkan” dan membangkitkan gairah Anda saat pagi menjelang. Misalnya, Anda berpikir esok hari harus mendapatkan keuntungan 1 milyar rupiah. Walau kedengarannya mustahil, tapi sensasi ini kadang memang semangat Anda untuk berkarya lebih baik lagi melebihi apa yang sudah Anda lakukan kemarin.
Kembangkan Terus Tujuan Anda
Jangan pernah terpaku pada satu tujuan yang sederhana. Tujuan hidup yang terlalu sederhana membuat Anda tidak memiliki kekuatan lebih. Padahal, guna meraih sesuatu Anda memerlukan tantangan yang lebih besar untuk mengerahkan kekuatan Anda yang sebenarnya. Tujuan hidup yang besar akan membangkitkan motivasi dan kekuatan tersendiri dalam hidup Anda.
Tetapkan Saat Kematian
Anda perlu memikirkan saat kematian meskipun gejala ke arah itu tidak dapat diprediksikan. Membayangkan saat-saat terakhir dalam hidup ini sesungguhnya merupakan saat-saat yang sangat sensasional. Anda dapat membayangkan ‘flash back’ dalam kehidupan Anda. Sejak Anda menjalani masa kanak-kanak, remaja, hingga tampil sebagai pribadi yang dewasa dan mandiri. Jika Anda membayangkan ‘ajal’ Anda sudah dekat, maka akan memotivasi Anda untuk berbuat lebih banyak lagi selama hidup Anda.

Tinggalkan Teman yang Tidak Perlu
Jangan ragu untuk meninggalkan teman-teman yang tidak dapat mendorong Anda mencapai tujuan. Sebab, siapa pun teman Anda, seharusnya mampu membawa Anda pada perubahan yang lebih baik. Ketahuilah, bergaul dengan orang-orang yang optimis akan membuat Anda berpikir optimis pula. Bersama mereka, hidup ini terasa lebih menyenangkan dan penuh motivasi.
Hampiri Bayangan Ketakutan
Saat Anda dibayang-bayangi kecemasan dan ketakutan, jangan melarikan diri dari bayangan tersebut. Misalnya, selama ini Anda takut akan menghadapi masa depan yang buruk. Datang dan nikmati rasa takut Anda dengan mencoba mengatasinya. Saat Anda berhasil mengatasi rasa takut, saat itu Anda telah berhasil meningkatkan keyakinan diri bahwa Anda mampu mencapai hidup yang lebih baik.
Ucapkan “Selamat Datang” pada Setiap Masalah
Jalan untuk mencapai tujuan tidak selamanya semulus jalan tol. Suatu saat, Anda akan menghadapi jalan terjal, menanjak, dan penuh bebatuan. Jangan memutar arah untuk mengambil jalan pintas. Hadapi terus jalan  tersebut dan pikirkan cara terbaik untuk bisa melewatinya. Jika Anda memandang masalah sebagai sesuatu yang mengerikan, Anda akan semakin sulit termotivasi. Sebaliknya, bila Anda selalu siap menghadapi setiap masalah, maka Anda seakan memiliki energi dan semangat berlebih untuk mencapai tujuan Anda.
Mulailah dengan Rasa Senang
Jangan pernah merasa terbebani dengan tujuan hidup Anda. Coba nikmati hidup dan jalan yang Anda tempuh. Jika sejak awal Anda sudah merasa ‘tidak suka’, maka rasanya, motivasi hidup tidak akan pernah Anda miliki.
Berlatih dengan Keras
Tidak bisa tidak, Anda harus berlatih terus bila ingin mendapatkan hasil terbaik. Pada dasarnya, tidak ada yang tidak dapat Anda raih jika Anda terus berusaha keras. Semakin giat berlatih, semakin mudah pula mengatasi setiap
kesulitan.
Kesimpulan: motivasi adalah ‘sesuatu’ yang dapat menumbuhkan semangat Anda dalam rangka mencapai tujuan. Dengan motivasi yang kuat di dalam diri sendiri, Anda akan memiliki apresiasi dan penghargaan yang tinggi terhadap diri dan hidup ini. Sehingga Andapun tidak ragu lagi melangkah mencapai tujuan dan cita-cita hidup Anda..!