Sekilas
pengertian examination(ujian), assesment (penilaian), measurement
(penilaian) dan evaluation (evaluasi) tampak sama semuanya terkait dengan usaha
untuk memperoleh informasi mengenai keberhasilan dari suatu proses pembelajaran
dan pendidikan. Namun sebenarnya keempat pengertian itu mempunyai makna yang
berbeda dalam pembelajaran dan pendidikan. Makna evaluasi lebih luas dari pada
ke tiga pengertian yang lain yaitu ujian, pengukuran dan penilaian.
Ujian
merupakan tes yang diberikan kepada siswa untuk menentukan batas kelulusan. Menurut
permendiknas no 19 tahun 2005, ujian adalah kegiatan untuk mengukur kompetensi
peserta didik sebagai pengakuan prestasi belajar dan/atau penyelesain dari
suatu satuan pendidikan.
Pengukuran
merupakan segala usaha yang dilakukan guru/pendidik mengenai hasil belajar
siswa atau proses belajar yang diperoleh dari data kuantitatif baik dari aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik, meliputi tes formatif, tes sumatif, tes
praktek, ujian akhir. Hasil pengukuran berupa skor, rating atau skala.
Sedangkan
penilaian merupakan usaha untuk memperoleh informasi dan mengolah informasi
untuk melihat keberhasilan suatu proses pendidikan atau dilihat dari aspek
kuantitatif juga kualitatif. Menurut Federasi Guru Amerika assesment
adalah istilah luas yang dari suatu proses untuk mendapatkan informasi yang
nantinya dipakai untuk memuat keputusan (decision) mengenai siswa,
program dan kurikulum dan kebijakan pendidikan.[1] Guru atau pendidik selain mendata hasil
pengukuran kuantitatif juga mengumpulkan data bentuk kualitatif seperti
wawancara, anecdotal record dan sosiometri.
Sedangkan
evaluasi adalah mencakup pemakaian ke tiga poin di atas meliputi ujian/tes
secara kuantatif, pengukuran dan penilaian. Evaluasi menyaring atau
memilah-milah hasil ke 3 informasi di atas (hasil ujian, pengukuran dan
penilaian) juga dengan tambahan informasi lain misalnya analisis dokumen,
melihat hasil pencapaian, menganalisis tujuan dan kebutuhan sesuai dengan
standar/kriteria dan model evaluasi yang digunakan. Menurut Tyler, evaluasi
ialah proses untuk menentukan sejauh mana tujuan pendidikan telah tercapai. [2] Sedangkan menurut Scriven evaluasi adalah
untuk memutuskan keberhargaan dari sesuatu (merit or worth) [3]. Jadi Evaluasi berusaha mendapatkan makna
(value), keberhargaan (merit) dan manfaat yang lebih dari sekedar
penilaian (assesment). Hasil evaluasi nanti digunakan sebagai
rekomendasi untuk mengambil suatu keputusan (judgment) dan juga sebagai
pertanggungjawaban. Mengacu pada Sistem Pendidikan Nasional, evaluasi
diperlukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai
bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan.
Untuk lebih
singkatnya perbedaan antara examination, measurement, assesment
dan evaluation terangkum dalam tabel berikut.
Measurement
|
Kegiatan untuk mendapatkan informasi secara kuantitatif terhadap hasil
belajar atau performance siswa
|
Examination
|
Kegiatan untuk mendapati informasi prestasi belajar atau kelulusan
peserta pada suatu program sehingga ada batas kelulusan
|
Assesment
|
Kegiatan untuk mengetahui apakah suatu pembelajaran telah berhasil
atau belum
|
Evaluation
|
Tindakan pengambilan keputusan(judgment) untuk menilai manfaat dan
keberhargaan suatu program pendidikan yang dilakukan seseorang atau lembaga
|
[2] Tayibnapis, Farida Y, Evaluasi Program dan
Instrumen Evaluasi, Rineka Cipta, Jakarta 2008. hlm. 3
[3] Fitzpatrick, Jody L, Sanders, James R, Worthen, Blaine
R, Program Evaluation Alternative Approaches and Practical Guidelines,
Pearson Education, 2004 hlm. 5