Minggu, 16 Desember 2012

Ignition Coil


Ignition coil berfungsi merubah arus listrik 12 V yang diterima dari baterai menjadi tegangan tinggi (10 KV atau lebih) untuk menghasilkan loncatan bunga api yang kuat pada celah busi. Pada ignition coil, kumparan primer dan sekunder digulung pada inti besi. Kumparan-kumparan ini akan menaikkan tegangan yang diterima oleh baterai menjadi tegangan yang sangat tinggi dengan cara induksi elektromagnet / induksi magnet lsitrik (induksi sendiri dan induksi bersama)
Konstruksi
Inti besi (core), yang dikelilingi oleh kumparan terbuat dari baja slicon tipis yang digulung ketat. Kumparan sekunder terbuat dari kawat tembaga tipis yang digulung 15.000 sampai 30.000 kali lilitan pada inti besi, sedangkan kumparan primer terbuat dari kawat tembaga relatif tebal yang digulung 150-300 kali lilitan mengelilingi kumparan sekunder.
Untuk mencegah terjadinya hubungan singkat antara lapisan kumparan yang berdekatan, antara lapisan yang satu dengan yang lain diberi kertas yang mempunyai tahanan yang sangat tinggi. Seluruh ruangan kosong di dalam tabung kumparan diisi dengan minyak atau campuran penyekat yang gunanya untuk menambah daya tahan terhadap panas.
Salah satu ujung dari kumparan primer dihubungkan dengan terminal negative primer, sedangkan ujung yang lainnya dihubungkan dengan terminal positive primer. Kumparan sekunder salah satu ujungnya dihubungkan dengan kumparan primer lewat terminal positif primer sedangkan ujung lainnya dihubungkan dengan terminal tegangan tinggi melalui sebuah pegas. Kedua kumparan digulung dengan arah yang sama, dengan kumparan primer berada dibagian luar.