BESI
TUANG
1.Tinjauan Umum
Besi tuang seperti
halnya baja, pada dasarnya adalah paduan besi-karbon yang lebih tinggi,
biasanya antara 2,5-4,0 % C. ductilitinya rendah, tidak dapat ditempa, diroll,
didrawing, dll. Satu-satunya cara pembuatan yang dapat dikerjakan adalah dengan
penuangan, karena itu namanya besi tuang.
Walaupun keuletan dan
kekuatannya lebih rendah daripada baja, tetapi karena mudah di tuang dan
mempunyai beberapa sifat khusus yang berguna, maka penggunaannya lebih luas,
apalagi dengan diberi tambahan unsur paduan dan proses laku panas yang tepat,
maka sifatnya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.
2.Klasifikasi
besi tuang biasanya
di klasifikasikan menurut struktur metalografinya. Dalam hal ini karbon dalam
besi tuang sangat menentukan. Karbon dalam besi tuang dapat berupa instentisial
yaitu sementit karbida besi atau berupa grafit karbon bebas. Pengelompokan
dapat dimulai berdasarkan kondisi karbonnya. Bila Seluruh karbon berupa
sementit maka ia adalah besi tuang putih, selanjutnya dikelompokkan berupa
bentuk fisik grafitnya,. Terjadinya struktur yang berbeda-beda ini di pengaruhi
oleh beberapa faktor terutama kadar karbon, kadar paduan dan pengotoran, laju
pendinginan selama dan sesudah pendinginan.dan laku panas sesudah penuangan.
Biasanya besi tuang dikelompokkan menjadi:
a.
besi
tuang putih, dimana Seluruh karbon berupa sementit.
b.
Besi
tuang mampu tempa, dimana karbonnya berupa temper karbon, debngan matrik berupa
perlitik dan ferritik.
c.
Besi
tuang kelabu, dimana karbonnya berupa grafit berbentuk flake dengan matrik
ferlitik dan perlitik.
d.
Besi
tuang modular, dimana karbonnya berupa nodular graphite dengan matrik feritik
dan perlitik.
3. Besi Tuang Putih
besi tuang putih biasa diproduksi adalh besi tuang putih hypoeutectic. Untuk
mempelajari perubahan yang terjadi selama pembakuan dan pendinginan perhatikan
diagram fasa besi karbida.
Pada temperature X1 berupa cairan dan mulai membeku pada X2,
membentuk kristal austenit. Dengan penurunan temperature maka makin banyak
austenit yang terbentuk, makin sedikit sisa cairan dan komposisinya makin kaya
karbon . pada temperature X3 sudah banyak austenit yang terbentuk,
bila reaksi austetik selesai maka akan mulai lagi terjadi penurunan temperature
dengan makin rendahnya temperature makin rendah pula kelarutan karbon dalam
austenit. Pada X4 komposisi austeniy akan bertranformasi menjadi
autectoid sehingga struktur akhir akan terdiri dari dendrite austentit yang bertranformasi
menjadi perlit.
Mengingat bahwa sementit adalah struktur yang sangat keras dan getas maka besi
tuang putih yang mengandung sejumlah besar sementit yang berupa jaringan yang
kontinyu juga akan keras, tahan aus dan sangat sulit dimaching.
4.Besi Tuang Mampu Tempa
Sementit adalah struktur yang metastabil, ia cenderung untuk bedekomposisi
menjadi besi dan karbon. Besi tuang mampu tempa dibuat dari besi tuang putih
dengan suatu proses yang dinamakan meleableisasi bertujuan mengubah sementit
besi tuang putih menjadi temper karbon dan ferrit, proses ini dilakukan dengan
dua tahapan annealing. Annealing tahap pertama dan annealing tahap kedua.
Pada annealing tahap pertama, besi tuang putih dipanaskan sampai 900-9500C
selama beberapa jam, selama pemanasan perlit akan bertamformasi menjadi
austenit, yang juga akan melarutkan sebagian sementit. Setelah itu didinginkan
cepat ke 7600C untuk melakukan annealing tahap kedua.
Pada annealing tahap kedua, benda kerja
didinginkan sangat lambat laju pendingnan 3-9 0C per jam, melewati
daerah temperature kritis dimana reaksi autektoit akan berlangsung, selama
pendinginan ini karbon yang masih terlarut dalam austenit akan keluar dari
austenit, tidak sebagai sementit seperti biasanya, tetapi sebagai
grafit.austenit akhirnya akan bertranformasi menjadi ferrit. Bila pendinginan
pada annealing tahap kedua lebih dipercepat maka akan ada sebagian karbon yang
tidak samapi keluar menjadi grafit, masih tetap larut dalam austenit, yang pada
pendinginan selanjutnya akan bertranformasi menjadi perlit. Makin tinggi
temperature awal quenching dan makin tinggi laju pendinginannya makin banyak
perlit yang terbentuk. Dengan laju pendinginan yang cukup tinggi akan dapat
diperoleh matrik yang sepenuhnya perlitik.
Bila laju pendinginan pada saat melalui daerah kritis tidak cukup tinggi maka
hanya karbon yang ada disekitar inti grafit yang sempat keluar keluar dari
austenitsehingga disekitar grafit akan terjadi ferrit dan di daerah yang agak
jauh akan terjadi perlit.
Biasanya struktur
perlitik dari melleabel cast iron perlu ditemparing untuk yang berstruktur
perlitik kasar, temparing dilakukan pada temperature antara 650-7000C,
sehingga diperoleh speroidized carbide, karena sementit yang ada pada perlit
akan berubah menjadi spheoroidit dengan demikian machinability akan naik,
begitu juga dengan ketangguhannya, sedangkan kekerasannya akan menurun.
5.Besi Tuang Kelabu
Besi tuang kelabu adalh besi tuang yang paling banyak diguanakan, berbeda
dengan besi tuang melleabel grafit pada besi tuang kelabu terbentuk pada saat
pembakuan . proses grafitisasi ini didorong oleh tingginya kadar karbon. Grafit
merupakan bagian terlemah dalam besi tuang, kekuatan besi tuang sangat
tergantung kekuatan dari matriksnya, matrik ini tergantung apada kondisi dari
semenrtit pada autektoid, bila komposisi dan laju pendinginan diatur sedemikian
rupa, sehingga sementit pada eutectoid juga akan menjadi grafit. Maka struktur
dari matrik sepenuhnya ferrit.
5.1. Penggaruh unsur lain terhadap besi
tuang
pada besi tuang biasanya terdapat unsur lain selain besi dan karbon. Adsanya
unsur ini kan mempengaruhi sifat besi tuang. Antara lain:
a.
Silikon
Silikon merupakan unsur yang sangat
penting dalam pembuatan besi tuang, ia menaikkan fluidity dari cairan besi
sehiongga mudah dituang ke dalm cetakan yang tipis dan rumit. Silikon adalh
unsur yang mendorong pembentukan grafit pada besi tuang, selama pembakuan
dengan adanya silikon karbon kan membeku sebagai grafit yang berbentuk flake.
Bentuk ini hanya bisa dirubah mencairkan kembali.
b.
Sulfur
Sulfur berlawanan dengan silikon,
sulfur akan mendorong terbentuknya karbida, dalam jumlah yang cukup bsar sulfur
akan menyebabkan besi tuang menjadi besi tuang putih yang sangat keras dan
getas.
c.
Mangan
Mangan mendorong pembentukan karbida,
tapi tak sekuat sulfur. Bila jumlah mangan yang diguanakan untuk pembentukan
MnS, maka mangan tersebut mengurangi pengaruh sulfur dalam pembentukan karbida
d.
Phosphor
Phosphor menaikkan fluidity dan
memperluas daerah pembakuan eutektik, juga untuk mendorong pembentukan grafit,
bila kadar silikon cukup tinggi dab kadar phosphor rendah, phosphor diperlukan
bila harus menuang benda tuang dengan dinding tipis.
5.2. laku panas besi tuang kelabu
besi tuang mengalami pemanasan biasanya jauh di bawah daerah temperature
kritis, temperature transformasi perlit menjadi austenit, yaitu sekitar 510-5650C
dengan pemanasan selama 1 jam pada temperature tersebut akan menghilangkan
75-85% dari tegangan yang diinginkan.
Annealing pada temperature 710-800oC akan meningkatkan
machinability. Pada temperature ini sementit yang akan berdekomposisi menjadi
grafit dan ferrit. Besi tuang harus berada pada temperature ini dalam waktu
yang cukup panjang sehingga dapat terjadfi grafitisasi yang sempurna.
Normalising dilakukan untuk memperbaiki sifat mekanik atau untuk mengembalikan
sifatnya semula, yang berubah akhibat proses laku panas sebelumnya. Normalizing
dilakukan dengan memanaskan besi tuang di atas temperature tranformasi, ditahan
kuarng lebih 1 jam/inc tebak benda, lalu didinginkan dengan udara diam.
5.3. ukuran dan distribusi dari grafile
flakes
grafit berbentuk flake dengan ukuran yang besar akan memutuskan kontinyuitas
matrik, akibatnya menurunkan kekuatan dan keuletan besi tuang kelabu.flake
ndengan ukuran kecil tidak terl;alu berpengaruh buruk, karenanya biasanya
banyak diinginkan. Ukuran flake dapat ditetapkan dengan cara membandingkan
dengan suatu ukuran standar yang sudah ditetapkan bersama antara AFS dan ASTM
yaitui dengan mengukur panjang grafit flake yang terpanjang dari besi tuang
kelabu. Dengan menambah jumlah silikon maka jumlah eutectic yang terjadi juga
akan bertambah dan memperkecil ukuran flake mengingat bahwa silikon adalh unsur
yang mendorong grafitisasi. Cara terbaik untuk memperkecil ukuran grafit dan
memperbaiki penyebaranya ialah dengan menambahkan jumlah bahan yang di kenal
sebagai innoculen.
5.4.sifat mekanik dan penggunaan besi
tuang kelabu
kekuatan tarik merupakan sifat yang penting dalam memilih besi tuang untuk
bagian konstruksi yang akan menerioma beban tarik.kekerasan dari besi tuang
kelabu merupakan harga rata-rata dari grafit yang lunak dan matriknya.
Komposisi juga merupakan pengaruh terhadap kekerasan , kadar karbon, dan
silikon yang makin tinggi akan menurunkan kekerasan, walaupun pengaruhnya tak
sebesar pengaruh terhadap kekuatan tarik.karena besi tuang kelabu adalah jenis
benda tuangan yang paling murah maka bila diperlukan benda tuangan kelabu
merupakan pilihan pertama logam lain dapat dipilih bila sifat mekanik dan sifta
fisik dari besi tuang kelabu tidak memenuhi syarat.
6.Nodular Cast Iron
nodular cast iron dikenal juga dengan nama ductile iron, dari namanya dapat
diterka bahwa besi tuang ini grafit berbentuk bola-bola kecilkarena grafitnya
yang terbentuk speroid yang padat ini kekuatan dan ketangguhannya lebih tinggi
dari besi tuang dengan grafit berbentuk flake, oleh karena itu da yang
menamakannya besi tuang ulet. Besi tuang nodular austenitic termasuk besi tuang
paduan berkadar tinggi, besi ini penting karena sifat tahan korosinya yang
relatif tinggidan sifat creepnya pada temperature tinggi baik. Besi tuang
nodular banyak di gunakan di bidang pertanian, untuk traktor, dan
perlengkapannya, diesel, automotive, untuk poros engkol, kepala silinder, dll
7. Besi Tuang Paduan
Besi
tuang paduan adalah besi tuang yang mengandung satu atau beberapa unsur paduan
dalam jumlah yang cukup untuk menghasilkan modifikasi terhadap sifat fisik
maupun mekaniknya. Unsur paduan yang sering dipakai dalam grafitisasi:
a.
Chrom
Chrom akan memperbanyak jumlah karbon
yang terikat yaitu dengan membentuk karbida kompleks chrom-besi, penambahan
sedikit chrom akan menaikkan kekuatan, kekerasan, dept of chill, tahan aus,
tahan panas tapi machinabilitynya menurun
b.
Tembaga
Tembaga bertindak sebagai grafitisert,
tapi kemmaampuannya hanya seperlima dari silikon, kadar tembaga biasanya antara
0,25-2,5% tembaga cendereung memecah karbidayang besar menjdai lebih halus dan
akan memperkuat matrik.
c.
Molybden
Molybden akan memperbaiki sifat
mekanik, biasanya di tambahkan0,25-1,25% dan pengaruhnya sama seperti terhadap
baja, kekerasan besi tuang menjadi lebih baikmencegah terjadinya Distorsi dan
retak pada besi tuang.
d.
Vanadium
Vanadium unsur pembentuk karbida yang
sangat kuat, dan menghallangibentukan grafit dengan menambah 0,10-0,25%%V akan
menaikkan tensiule strength, tranverse strength, dan kekerasan
e.
Nikel
Nikel adalah unsur yang mendorong
pembentukan grafit, tapi kekuatannya separuh dari silikon. Nikel pada besi
tuangh dimaksudkan untuk mengontrol struktur mikro yaitu dengan menghalangi
tranformasi austenit, menstabilkan perlit dan mempertahankan jumlah karbida.